MANUSIA yang KEGELISAHAN dan
PENYEBAB KEGELISAHAN
Vony Yulian P.
Mahasiswa pendidikan
Bimbingan dan Konseling
ABSTRAK
Kegelisahan
merupakan bagian hidup manusia, setiap manusia yang tidak memperdulikan
segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan,
entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini
boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan. Untuk
bisa memahami hakikat manusia maka harus pula memahami hakikat dunia dan
hakikat kehidupan manusia didunia.
Kata
Kunci :
Manusia, Kegelisahan, Penyebab Kegelisahan
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk hidup
ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan
hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan
seterusnya. Serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini
karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar
diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang
mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan
petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang
berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo
sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata
dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial
yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berti tidak
tenteram hatinya selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram
hati maupun perbuatannya, Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah
laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau
gerak gerik tersebut mukanya lain dari bisasanya misalnya berjalan mondar
mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepadalnya memandang jauh
kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya
duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain-lain. Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu dalam kehidupn sehari
hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun
ketakutan. Definisi dapat disebutkan bahwa seseorang mengalami frustasi karena
hal yang diingainkannya tidak tercapai.
Pembahasan
Ada tiga macam
kecemasan
yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektif),kecemasan neurotik,
dan kecemasan moril.
- Kecemasaan Kenyataan (Objektif)
Kecematan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan
sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah
sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakannya pengalaman bahaya mewarisi
kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu
atau keadaan tertentu di lingkungannya.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti yang ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti yang ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.
- Kecemasan Nerotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang
naluriah. Menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelisan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjadi.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelisan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjadi.
- Kecemasaan Moril
Kecemasan moril sisebabkan karena pribadi seseorang. Tiap
pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki,
dan marah gelisah cinta dan rasa kurang percaya diri. Misalnya seseorang yang
merasa dirinya kurang cantik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak
tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan
segingga kawan-kawannya lebih diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya
menimbulakan kecemasan moril.
Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat menjelma dalam
suatu bentuk, seperti ;
1. Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan
sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada
dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang
disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau
dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri
dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua
faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri
sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap
apatis dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari
luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pada faktor yang pertama.
2. Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing
adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut
akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepi atau
kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan
unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali
dirinya.
3. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah
sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi,
fisika, statistika,
ekonomika, keuangan,
asuransi,
psikologi, sosiologi, teknik,
dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada
perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik
yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Manusia mengalami kegelisan memiliki penyebab
yang dapat menimbulkan kegelisahan. Kegelisahan itu disebabkan antara lain:
2. Kesulitan ekonomi
3. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
4. Penyakit yang bertahun-tahun
5. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
6. Takut kehilangan pasangan hidup
7. Khawatir gagal dalam berkarier
8. Dan lainnya
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan
untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita
sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang
kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara
yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada
Tuhan.
Cara
lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan:
- Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
- Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
- Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadaNya.
Hanya dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan dan
memasrahkan diri kepada Tuhan, maka hati gelisah manusia akan hilang.
Mendekatkan diri bukan hanya dengan cara melalui hubungan vertikal dengan
Tuhan, tetapi juga melalui hubungan horizontal dengan sesama manusia
sebagaimana yang diperitahkan oleh Tuhan.
Simpulan
Dari uraian pembahasan
mengenai MANUSIA dan KEGELISAHAN yang telah kami paparkan pada bab terdahulu,
maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia.
Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan segala latar belakang dan
kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama,
relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar
mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Berbicara tentang manusia,
berbicara pula tentang media tempat manusia hidup yaitu Dunia. Untuk bisa
memahami hakikat manusia maka harus pula memahami hakikat dunia dan hakikat
kehidupan manusia didunia. Pada dasarnya konsep mendiami dunia mengandung arti
pemenuhan kebutuhan atas aspek-aspek yang membentuk manusia. Apabila manusia
tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah
kegelisahan .sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak
ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik
yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah
kegelisahan.
Adapun bentuk-bentuk
kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai
hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan
lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang
begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan
yang dialami seseorang bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena
kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi
merupakan perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa
manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri.
Untuk mengatasi kegelisahan
yang dialami manusia, cara yang paling ampuh adalah kita dituntut untuk
bersifat qana’ah (berpikir positif) kembalikan semuanya kepada Allah SWT dan
selalu mengingat Dia.